Regulasi Emosi Melalui Journaling

Oleh : Heni Setiana

Pada dasarnya, setiap manusia memiliki banyak bentuk emosi, mulai dari emosi positif sampai emosi negatif. Apapun jenis emosinya, kita perlu menerima, menyadari, dan mengakui emosi yang sedang kita rasakan. Apa saja jenis emosi yang kita rasakan? Marah, sedih, bahagia, takut, terkejud, jijik, dan lain sebagainya. Setiap hari kita bisa merasakan beberapa emosi sekaligus, untuk itu perlunya untuk meregulasi emosi yang bisa datang kapan saja ketika ada penyebabnya hadir.

Regulasi emosi adalah kemampuan kemampuan seseorang untuk mengelola dan mengendalikan emosi secara efektif. Hal ini melibatkan perilaku seperti memikirkan kembali situasi yang menantang untuk mengurangi kemarahan atau kecemasan, menyembunyikan tanda-tanda kesedihan atau ketakutan yang terlihat, atau berfokus pada alasan untuk merasa bahagia atau tenang. Untuk itu pentingnya meregulasi emosi karena ketika pengendalian emosi gagal, orang sering mengatakan atau melakukan hal-hal yang kemudian mereka sesali dan berharap mereka dapat mengendalikan emosi mereka.

Emosi yang tidak teregulasi dengan baik akan mengalami beberapa dampak, yaitu:

  1. Tingkat stress meningkat, bisa memengaruhi kesehatan fisik dan mental.
  2. Perubahan suasana hati dapat menyebabkan konflik dengan keluarga atau teman, sehingga berkontribusi pada rasa terisolasi dan kesepian.
  3. Pembicaraan diri yang negatif, mengeritik diri sendiri dengan keras, dan keraguan atas kemampuan diri sendiri.
  4. Sulit mengatasi stresor, ketahanan diri yang rendah.

Saat seseorang memiliki emosi negatif, tak jarang membuatnya melakukan hal-hal secara berlebihan hingga membahayakan dirinya bahkan orang lain. 

Banyaknya kasus yang berujung kekerasan bahkan hilangnya nyawa, sehingga perlunya memberikan materi kepada peserta didik untuk meregulasi emosi supaya ketika merasakan emosi negatif dapat tersalurkan dengan benar tanpa melukai orang lain.

Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan, yaitu:

secara efektif, diharapkan peserta didik yang sedang berada di fase peralihan yaitu remaja (anak-anak menuju dewasa) tidak melakukan hal berlebihan hingga melukai orang lain ketika merasakan emosi negatif.

Salah satu cara meregulasi emosi yang akan dibahas di bawah ini adalah Journaling. Sabtu, 25 November 2023 Ekstrakulikuler PIK-R mengundang narasumber yang akan membahan tentang Journlaing, yaitu Kak Hani dengan nama lengkap Choirrina Fatchani. Beliau juga aktif sharing tentang Journaling di akun sosial media instagram dengan nama akun @chorrinahani, di sana kita bisa melihat keaktifan beliau dalam memposting kegiatan jurnaling dan juga membagikan buku-buku bacaan yang beliau baca. Hampir dua jam kita mendapatkan sharing tentang journaling dan latihan journaling secara  langung melalui zoom. 

Apa sih Journaling? Menurut Bradley Journaling adalah menulis catatan harian untuk mengungkapkan dan mengeksternalisasikan pikiran, perasaan, dan kebutuhannya, ekspresi-ekspresi yang biasanya disimpan dalam ranah internal pribadi. Catatan ini berisi tulisan pribadi penulis, pengalaman pribadi, baik itu hal yang menyenangkan, menggembirakan, menyedihkan, mengharukan, bahkan mengecewakan. Dalam journal hal apa saja dituliskan, termasuk urusan yang sangat pribadi dan rahasia, semisal kisah cinta dan perasaan.

Dalam zoom, Kak Hani juga mengenalkan beberapa jenis kegiatan journaling yang bisa kita coba, sebagai berikut:

  1. Daily to-do List
  1. Gratitude Journal
  1. Habit Journal
  1. Mood Tracker
  1. One Line a Day
  1. Memory Keeping

Selain itu, Kak Hani juga membagikan tips dalam journaling, sebagai berikut:

  1. Jujur
  2. Otentik/tulis sedetail mungkin
  3. Creating a safe & judment-free space
  4. Biar lebih menarik, bisa dihias dengan stiker, atau menggunakan pulpen warna-warni

Kegiatan journaling merupakan kegiatan dari diri sendiri dan untuk diri sendiri.  Sehingga dalam menulis harus jujur dengan apa yang dirasakan. Tulis sedetail mungkin isi hati mulai dari hal menyenangkkan bahkan tentang hal yang menyedihkan. Supaya kita tahu, di mana letak makna yang bisa kita ambil untuk menjadikan kejadian hari ini memiliki makna. Di sini adalah ruangan atau tempat yang aman dan bebas penghakiman atas apa yang kita tuliskan. Untuk menghindari rasa bosan dan malas karena journaling perlu dilakukan rutin ketika malam hari,  bisa dengan memberikan hiasan berupa sticker atau menulis dengan pulpen warna–warni. Untuk pemula, bisa menjournal dengan kalimat yang pendek tapi detail. Diharapkan dengan aktivitas journal, kita bisa meregulasi emosi negatif dengan lebih bijaksana tanpa melukai orang-orang disekitar kita.

Written by 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *